How I Start Minimalism Lifestyle


Hi, di tulisan kali ini gue mau cerita bagaimana gue memulai gaya hidup minimalis, dari berkenalan sampai menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari hingga gue menulis ini. Rencananya juga setelah tulisan ini, kemungkinan akan ada tulisan-tulisan lain berlabel minimalism di blog ini. Entah akan pendek atau panjang, here we go.

Back to 2017, waktu itu masih 22 lol. I got my first job sebagai freelance di sebuah lembaga pemerintahan. Waktu itu seneng banget akhirnya bisa menghasilkan uang untuk diri sendiri sejak lulus kuliah. Btw dulu status gue sebagai job hunter lumayan lama, hampir setahun.

I was on fire apalagi soal kpop. Tahu boyband yang baru debut dari survival show? Yep gue nge-stan mereka sampai beli tiket konser mereka (waktu itu ada world tour dan mampir ke indonesia). Album tiap comeback dibeli, dan yap for the first time, willing to pay more for photocard. Dulu bias saya Kang Daniel, can you imagine betapa rare dan pricey untuk cari photocard doi. Tangan gue nggak sewangi itu untuk dapar photocard rare dia. Karena ambisius banget buat nyari photocard Daniel, kecolongan untuk pertama kali ketipu beli photocard. (Padahal pernah ketipu beli album).

Tapi nggak bertahan lama, gue kemudian disadarkan bahwa pekerjaan gue nggak tetap, karena hanya bekerja freelance. Masa kontrak 6 bulan, jadilah gue kembali menyandang status job hunter. Nah dimasa job hunter inilah gue mulai menemukan istilah gaya hidup minimalis.

Awalnya karena gue sudah tertarik dengan self-development dan mengikuti channel youtube Lavendaire, kemudian mendengar Konmari Method dari dia juga. Akhirnya karena merasakan hal yang sama dengan barang-barang yang ada di kamar gue waktu itu, dimulai lah declutter.

Mulai dari lemari baju, meja rias berisi skincare dan make up, barang koleksi, kertas, file digital, dan barang kenangan yang ternyata juga gue tumpuk di dalam lemari. Butuh proses panjang hingga gue berhasil menyisihkan barang-barang yang benar-benar dibutuhkan, terutama di barang koleksi, as you know I'm kpopers. Lalu dari sini juga ada hal yang bikin gue, sampai sekarang untuk lebih mindful untuk mengambil keputusan, membeli barang.

Apalagi setelah mendapat pekerjaan baru, gue lebih fokus untuk mengatur keuangan saat itu. Merencanakan pembelian barang yang dibutuhkan untuk diprioritaskan, daripada keinginan. Selain itu gue juga mencari informasi lain yang berkaitan dengan minimalis seperti gaya hidup zero waste dan frugal living. Berakhir jadi tertarik dengan topik-topik tersebut.

Sampai saat gue menulis ini, gue masih menerapkan gaya hidup minimalis dan frugal living disaat bersamaan, walaupun kadang belum sepenuhnya applicable. Apalagi rencana untuk 100% zero waste, instead of that, gue mencoba untuk hidup less waste. Start from the easier one, dengan selalu membawa botol minum saat keluar. I’m so proud of it karena nggak pernah lagi beli air mineral kemasan.

Ini minimalis versi aku, kalau kamu?

Post a Comment

A Journal and Tea